Apa Itu Magnetic Resonance Imaging (MRI)?



Bidang pada ilmu kedokteran sudah mengalami perkembangan yang pesat seperti yang dijelaskan pada Ilmu Kedokteran Itu Apa Sih?. Diagnosa penyakit menggunakan teknologi radiologi yang berkembang sangat pesat saat ini diawali pada saat sesudah terjadinya Perang Dunia II, kemajuan ini sejalan dengan majunya ilmu kedokteran dan ilmu-ilmu lainnya. Bidang-bidang ilmu utama yang berperan dalam perkembangan teknologi ini yaitu fisika, kimia, dan biologi. Elektronik dan komputer dalam bidang fisika juga memberi kontribusi besar bagi kemajuan ilmu kedokteran pada bidang radiologi.

Perkembangan teknologi yang semakin pesat ini ditandai dengan munculnya teknologi mutakhir untuk mendiagnosa suatu penyakit dalam pada manusia yang disebut Magnetic Resonance Imaging (MRI). MRI bekerja dengan cara menghasilkan gambar potongan tubuh pasien yang diperiksa dengan menggunakan medan magnet.

Bagaimana Cara Kerja Magnetic Resonance Imaging (MRI)?

Magnetic Resonance Imaging (MRI) adalah suatu teknik penggambaran penampang tubuh berdasarkan prinsip resonansi magnetik inti atom hidrogen. Teknik penggambaran MRI relatif komplek karena gambaran yang dihasilkan bergantung pada banyak parameter. Alat tersebut memiliki kemampuan membuat tampilan gambar coronal, sagital, aksial dan oblik tanpa banyak memanipulasi tubuh pasien bila pemilihan parameternya tepat, kualitas gambaran detil tubuh manusia akan tampak jelas, sehingga anatomi dan patologi jaringan tubuh dapat dievaluasi secara teliti.

Prisip pengoprasian MRI yaitu struktur atom hidrogen dalam tubuh manusia saat diluar medan magnet mempunyai arah yang acak dan tidak seimbang. Kemudian saat tubuh diletakkan dalam alat MRI, maka atom hidrogen akan sejajar dengan arah medan magnet. Saat diberikan radio frekuensi, maka atom H akan mengabsorpsi energi dari frequensi radio tersebut. Akibatnya dengan bertambahnya energi, atom hidrogen akan mengalami pembelokan yang dipengaruhi oleh besar dan lamanya energi radio frekuensi yang diberikan. Selanjutnya pada saat radio frequensi dihentikan maka atom hidrogen akan kembali sejajar dengan arah medan magnet, pada saat kembali inilah atom hidrogen akan memancarkan energi yang berupa sinyal yang akan dideteksi oleh detektor yang khusus dan diperkuat. Selanjutnya komputer akan mengolah dan merekonstruksi sinyal sehingga menciptakan gambar.

Apakah MRI Scan Aman untuk Digunakan?

Penggunaan MRI Scan untuk keperluan kedokteran tergolong aman karena tidak seperti X-rays atau CT scan yang menggunakan sinar radiasi pengion (radiasi yang dapat menimbulkan ionisasi). Pada umumnya, pasien yang telah menjalani pemeriksaan melalui MRI scan tidak mengalami kerusakan jaringan baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang.

Jadi, secara umum penggunaan MRI adalah aman, dengan catatan dilakukan dengan mengikuti instriksi dan prosedur. Janganlah menggunakan benda-benda logam pada saat menjalani pemeriksaan melalui MRI scan. Hal ini sangat berbahaya karena medan magnet pada MRI sangat kuat dan bisa menarik benda-benda logam tersebut sehingga menimbulkan risiko bagi pasien.

Sumber : 
Notosiswoyo, M. (2004). PEMANFAATAN MAGNETIC RESONANCE IMAGING. 1-13.

Komentar