Produk pemutih kulit merupakan produk kosmetik yang
digemari oleh wanita, karena produk tersebut dapat memberikan warna kulit lebih
cerah dalam waktu yang singkat. Produk tersebut mengandung zat aktif yang dapat
menekan atau menghambat pembentukan melanin atau menghilangkan melanin yang
sudah terbentuk sebelumnya. Merkuri dan hidrokuinon adalah zat aktif yang
sering disalahgunakan oleh produsen kosmetik. Mereka sering menggunakan
bahan-bahan tersebut untuk dijadikan pemutih kulit, padahal merkuri justru
sangat berbahaya.
Sebelumnya, pada artikel Merkuri Itu Apa Sih? menjelaskan apa itu
merkuri dan jenis-jenis merkuri. Penggunaan merkuri mempunyai banyak resiko
bagi kesehatan. Selain beresiko bagi kulit, merkuri juga berisiko mengganggu
berbagai organ tubuh, seperti otak, jantung, ginjal, paru-paru, dan sistem
kekebalan tubuh.
Bahaya Merkuri Dalam Penggunaan Kosmetik
Penggunaan merkuri pada kosmetika terbukti berbahaya
dan dilarang di berbagai negara. Tidak hanya untuk kulit yang terpapar, bahan
kimia tersebut dengan mudah akan diserap kulit dan masuk ke dalam aliran darah.
Menurut WHO, sekitar 1-10% merkuri
anorganik digunakan sebagai bahan pemutih kulit dalam krim karena berpotensi
sebagai bahan pemucat warna kulit. Daya pemutih pada kulit sangat kuat, karena
toksisitasnya terhadap ginjal, saraf, dan otak maka pemakaiannya dilarang dalam
sediaan kosmetik.
Menurut peraturan menteri
kesehatan RI No. 445/MENKES/PER/V/1998 tentang bahan, zat warna, substrat, zat
pengawet dan tabir surya pada kosmetik. Dalam kadar yang sedikitpun merkuri
dapat bersifat racun. Mulai dari perubahan warna kulit, bintik-bintik hitam,
alergi, iritasi, serta pada pemakaian dosis tinggi dapat menyebabkan kerusakan
permanen otak, ginjal, dan gangguan perkembangan janin. Bahkan paparan jangka
pendek dalam dosis yang tinggi dapat menyebabkan muntah-muntah, diare, dan
kerusakan paru-paru serta merupakan zat karsinogenik.
Sepanjang tahun 2014, BPOM
telah menarik sekitar 68 produk kosmetik dengan bahan berbahaya dari peredaran,
dan pada semester I tahun 2016, BPOM juga telah menemukan 43 item kosmetika
mengandung berbahaya lainnya, termasuk produk-produk yang mengandung merkuri.
BPOM juga menerbitkan peringatan publik mengenai produk-produk berbahaya
tersebut, agar diketahui masyarakat luas.
Ciri-Ciri Kosmetik yang Mengandung Merkuri
- Krim pada umumnya lengket
- Krim pada umumnya tidak homogen (tidak menyatu & kasar), bila didiamkan minyak akan terpisah dengan bagian padat.
- Bau logam merkuri menyengat atau sebagian menggunakan parfum untuk menghilangkan bau logam merkuri tersebut.
- Warnanya sangat mencolok, karena tidak menggunakan bahan pewarna untuk kosmetik, umumnya menggunakan bahan pewarna tekstil (cap kupu-kupu) warna kuning dan warna krim putihnya pearly (mengkilat seperti mutiara).
- Bila diusapkan pada kulit lengan terasa panas dan gatal.
- Pada pemakaian awal menyebabkan Iritasi pada kulit dan kemerahan bila terkena sinar matahari.
- Kulit dapat berubah putih dalam waktu singkat (kurang 2 Minggu, tergantung kadar kandungan merkuri, makin tinggi makin lebih cepat memberikan warna putih).
- Tidak timbul jerawat sama sekali, hal ini disebabkan lapisan kulit epidermis telah rusak
- Pori-pori tampak mengecil & halus, ini sebenarnya disebabkan lapisan kulit terluar wajah kita telah tipis & tergerus oleh logam merkuri, tampak sepintas terlihat mengecil & halus.
- Warna putih pada kulit wajah lama-kelamaan akan berubah menjadi abu-abu lalu selanjutnya kehitaman.
Sumber : fimela.com
Komentar
Posting Komentar